Patean- SMAN 1 Patean telah melaksanakan dua kali gelar karya P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan mengusung tema (1) Bangunlah Jiwa dan Raganya yang dilaksanakan 26-27 September 2022 dan (2) Kewirausahaan yang dilaksanakan pada 15 November 2022.
Tema Pertama SMAN 1 Patean mengambil projek “Cegah Perundungan” yang bertujuan untuk melatih kesehatan fisik dan mental secara berkelanjutan, serta sebagai titik temu kolaborasi dan mengidentifikasi pihak terkait untuk penyelesaian permasalahan perundungan dunia maya di sekitar mereka. Ketua Projek P5 Christian Widhi, S.Pd menyampaikan ada beberapa tahapan dalam projek “Cegah Perundungan” yang pertama tahapan pengenalan, kedua tahapan kontekstualisasi, ketiga tahapan aksi, dan keempat tahapan refleksi.
Pada Tahap Pengenalan terbagi atas tiga aktivitas yang dilalui peserta didik yakni “Kenali Perundungan”, “Jika aku menjadi kamu” dan “Aku belajar dari kamu”. Pada tahap ini peserta didik diberikan materi oleh bapak/ibu guru terkait bullying dan pencegahannya. Pada Tahap Kontekstualisasi terbagi atas empat aktivitas yang dilalui peserta didik yakni Temukan Perundungan di Sekolah”, “Lihatlah Sekitarmu”, “Apakah Aku Seorang Perundung?”, dan “Apakah Aku Seorang Korban”. Pada tahap ini peserta didik diberikan lembar kerja dan saling bertanya jawab serta diakhir diberikan lembar penilaian diri (formatif). Pada Tahap Aksi terbagi atas empat aktivitas yang dilalui peserta didik yakni “Proses Persiapan Pembuatan Film”, “Proses Latihan”, “Pelaksanaan Pembuatan Film” dan “Pelaksanaan Gelar Karya”. Sedangkan pada Tahap Refleksi terbagi atas dua aktivitas yang dilalui peserta didik yakni “Seberapa jauh aku melangkah?” dan “Tindak Lanjut (menjadi upstanders).
Tema Kedua SMAN 1 Patean berkaitan dengan Kewirausahaan, Edy Wibowo, S.Kom Ketua Projek tema Kewirausahaan menyampaikan terdapat enam belas kelompok berdasarkan pilihan mereka masing-masing. Kelompok satu sampai dengan kelompok sebelas berkaitan dengan usaha kuliner dan kelompok dua belas sampai dengan enam belas berkaitan dengan usaha kerajinan tangan. Setiap kelompok terdiri atas enam hingga tujuh peserta didik.
Kekreatifan, inovasi, kerja keras, kekompakan, proses dan hasil karya menjadi acuan Bapak/Ibu Guru dalam memberikan bimbingan selama pelaksanaan project. Pada tahap akhir, peserta didik menerapkan prinsip ekonomi dengan menjual seluruh hasil karya pada gelar karya Kewirausahaan dan tidak lupa membuat laporan projek kegiatan.
Susanti Purwidyaningsih, S.Pd menyampaikan bahwa peserta didik masing kurang menggali potensi diri dalam berinovasi pelaksanaan tema pertama “Bangunlah Jiwa dan Raganya”. Peserta didik masih banyak dibimbing oleh Bapak/Ibu Guru pendamping kelompok project. Sedangkan pada tema kedua “Kewirausahaan” peserta didik sudah aktif berkreasi menggali potensi diri yang dimiliki dengan mencetuskan ide-ide hasil karya. Baik dari segi karya kerajinan tangan maupun karya kuliner mereka.(spt09)